Kamis, 07 November 2013
Permasalahan Sengketa LahanMINAS, DELIKRIAU - Hampir seratusan Warga Sakai desa Minas Barat mendatangi Polsek Minas malam tadi sekitar jam 10 WIB. Selain dari Minas Barat, sebagian mereka datang dari desa Sam Sam Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. Mereka datang dengan menggunakan dua unit truk, pick up dan kendaraan roda dua, lengkap dengan senjata tajam berupa parang dan tombak. Kedatangan mereka untuk mencari pasukan polisi yang sore kemarin menyatroni kampung mereka dan langsung menggeledah rumah Tarmizi di KM 35 desa Minas Barat.
Hal itu diceritakan oleh Buyung Lanso kepada Delik Riau, Kamis (07/11/2013). Buyung Lanso adalah Kepala Desa Minas Barat yang tinggal tak jauh dari rumah Tarmizi.
“Ya, tadi malam sekitar jam 10 ada warga kami yang mendatangi Mapolsek Minas. Ada sekitar seratusan orang. Mereka bukan hanya warga Sakai Minas Barat, tapi ada juga yang datang dari desa Sam-Sam dan Belutu, Kecamatan Kandis,” ucap Buyung.
“Di kantor Polsek mereka diterima langsung oleh Kapolsek. Namun tak lama, setelah diberikan penjelasan oleh Kapolsek bahwa tak ada satu pun anggota polisi yang datang ke kampung mereka berada di Polsek, mereka pun pulang,” demikian keterangan Buyung.
Kedatangan mereka ke Mapolsek Minas, kata Buyung lagi, untuk mencari pasukan polisi yang sore tadi mendatangi kampung mereka. Warga di sana tidak terima dengan perlakuan polisi yang datang tiba-tiba dengan pasukan sekitar hampir 60 orang dengan persenjataan laras panjang menggeledah rumah salah seorang saudara mereka bernama Tarmizi.
Penggeledahan itu sendiri berkaitan dengan konflik tanah yang ada di Km 35 desa Minas Barat. Ada yang warga mengaku memiliki tanah yang dikuasai oleh warga Sakai sekitar 240 hektar lebih. Salah seorang dari mereka melaporkan Tarmizi ke Mabes Polri karena dianggap telah memalsukan surat tanah. Tim Mabes Polri lantas memburu Tarmizi karena dianggap telah cukup bukti dijadikan tersangka membuat surat palsu di atas tanah yang jadi sengketa tersebut.
Penasehat Hukum Tarmizi, Eka Mediely SH, saat dihubungi Delik Riau membenarkan kejadian tersebut. Ia menyesalkan pihak polisi yang datang membawa pasukan sebanyak itu secara tiba-tiba dan langsung menggeledah rumah kliennya itu. Karena, kedatangan polisi sore kemarin, selain mengejutkan warga juga sempat membuat anak-anak kecil di sana mengalami trauma. Selain itu, Eka menganggap kasus ini terlalu berlebih-lebihan karena ditangani langsung oleh Mabes Polri. Padahal, ini hanya kasus sengketa lahan antar warga setempat.
“Kami juga sudah mengirimkan surat ke Mabes Polri agar perkara ini dilimpahkan ke Polda Riau. Karena, untuk ke Jakarta memberikan keterangan saja, klien kami kewalahan. Dari mana klien kami tahu Jakarta yang demikian jauh dan kota besar? Selain biaya dan ongkosnya mahal, klien kami tak mengenal keadaan ibukota, ” kata Eka.
Sampai berita ini diturunkan, Kapolsek Minas, Kompol Effendi belum bisa dihubungi. Sementara menurut Buyung, setelah menerima penjelasan Kapolsek Minas dan menjamin tidak ada pasukan polisi akan datang lagi tadi malam, ratusan warga kembali pulang ke KM 35 desa Minas Barat. Namun, hingga saat ini, warga masih berjaga-jaga di sana. (Mat - Lini)
Sumber:delikriau.com