Lakukanlah sesuatu itu karena itu memang baik untuk dilakukan, bukan karena apa yang akan kamu dapatkan.

Kamis, 07 November 2013

Angkutan Batubara Ancam Keselamatan Warga Sepanjang Jalan lintas sumatera

TEMBILAHAN - Beratnya tonase  armada angkutan Batubara milik PT Riau Bara Harus (PT RBH) yang melintasi Jalan lintas samudra  (Jalinsam) mengancam keselamatan warga yang tinggal di sepanjang Jalinsam, ancaman tersebut selain untuk pengguna jalan juga serangan Inpeksi saluran pernapasan akut (Ispa).

Demikian disampaikan Tokoh Muda Kecamatan Keritang Zulpen Zuhri Rabu (6/11) di Sencalang. “Lihat saja saat musim panas, debu jalan berterbangan masuk kerumah-rumah warga, bahkan siang hari banyak rumah warga di sepanjang Jalinsam di tutup rapat,” ujar Zulpen.

Menurut Ketua Himpinan Keluarga Bersar Alumni (HIKBA) SMP N 4 Keritang ini, tidak pernah pihak manajemen  PT RBH menggelar kerjsa sama dengan masyarakat di sepanjang Jalinsam dalam memeriksakan kesehatan warga atau berobat geratis. Jika hal ini terus terbiar maka akan banyak anak usia dini serta orang tua yang fisiknya lemah akan menderita penyakit Ispa.

Selain itu, rusaknya Jalinsam akibat dilalui armada angkutan batubara yang bertonase lebih dari 36 ton tersebut mengancam pengguna jalan yang melintasi Jalinsam, baik itu masyarakat tempatan maupun masyarakat yang hanya sekedar melintas. “Tidak sedikit pengguna jalan terpersok dalam lobang yang menggangga di batan Jalinsam ini,” jelas Zulpen.

Selain itu juga, Caleg  Partai Hanura Dapil 6 ini juga, menyorot pembangunan Jalan Rigit (sistim jalan tulang beton,red) yang dilakukan di jalinsam, dimana, pengerjaan jalan didahulukan pada badan jalan yang aspalnya masih utuh dan bagus namun untuk kondisi jalan yang hancur dan berlobang di Jalinsam tidak didahulukan untuk dikerjakan.

Dinas perhubungan Kabupaten Inhu dan Kabupaten Inhil tegas Zulpen, Perlu melakukan pengecekan atas izin oprasional armada angkutan batubara ini, sebab Aspal jalan di Jalinsam yang dibangun tahun 2007 sampai saat ini semuanya sudah terkelupas. “Saat hujan berlumpur dan panas berdebu, itu derita kami,” tutup Zulpen. (MC Riau/zul)
(irvan)

Sumber:mediacenter.riau.go.id

 

tanah untuk keadilan

tanah untuk keadilan

Visitor

Flag Counter

Bertuah

Blogger Bertuah