Jumat, 25 Oktober 2013
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau hingga, Kamis (24/10) masih terus dalami penyidikan kerusuhan yang terjadi di Desa Sinama Nenek, Tapung Hulu, Kampar antara warga bersama massa orman Pagar Negeri Bumi Riau (PNBR) dengan Pam Swakarsa dan pegawai PT Perkebunan Nusantara (PN) V.
Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan, Kamis (24/10), selain terus mendalami penyidikan untuk 18 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya juga terus mendalami kasus pembakaran enam unit sepeda motor milik warga yang diduga dilakukan oleh karyawan PTPN V. "Saat ini kasus pembakaran sepeda motor itu masih terus kita selidiki," ujar Guntur.
Untuk memudahkan penyelidikan Guntur meminta kepada masyarakat yang merasa motornya dibakar agar melaporkannya ke kantor polisi. "Harapan Kapolres. Siapa saja warga yang merasa motornya dibakar dalam bentrokan unjuk rasa di Desa Sinamanenek lalu agar datang melapor ke Polres," kata Guntur.
Sebab tambah Guntur, saat ini pihak Polres Kampar masih kesulitan untuk mencari tahu siapa pemilik motor tersebut. "Jadi dengan adanya kerjasama masyarakat dengan cara membuat laporan, maka itu sangat membantu kita," ungkap Guntur.
Selain itu tambah Guntur, pihaknya juga Masih memperlajari rekaman video saat bentrokan terjadi.
Ketika disinggung mengenai apakah sudah ditemukan pelaku pembakaran yang diduga merupakan karyawan PTPN V? Mantan Kapolres Pelalawan tersebeut mengaku, dari hasil penyelidikan sementara pihaknya belum menemukan pelaku-pelaku pembakaran dalam bentrokan lalu. "Apalagi penyelidikan sementara belum mengarah ke sana. Yang jelas saat ini kita masih memperlajari hasil rekaman video saat kericuhan terjadi,"tutup Guntur. (*)
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pihak Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau hingga, Kamis (24/10) masih terus dalami penyidikan kerusuhan yang terjadi di Desa Sinama Nenek, Tapung Hulu, Kampar antara warga bersama massa orman Pagar Negeri Bumi Riau (PNBR) dengan Pam Swakarsa dan pegawai PT Perkebunan Nusantara (PN) V.
Menurut Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan, Kamis (24/10), selain terus mendalami penyidikan untuk 18 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya juga terus mendalami kasus pembakaran enam unit sepeda motor milik warga yang diduga dilakukan oleh karyawan PTPN V. "Saat ini kasus pembakaran sepeda motor itu masih terus kita selidiki," ujar Guntur.
Untuk memudahkan penyelidikan Guntur meminta kepada masyarakat yang merasa motornya dibakar agar melaporkannya ke kantor polisi. "Harapan Kapolres. Siapa saja warga yang merasa motornya dibakar dalam bentrokan unjuk rasa di Desa Sinamanenek lalu agar datang melapor ke Polres," kata Guntur.
Sebab tambah Guntur, saat ini pihak Polres Kampar masih kesulitan untuk mencari tahu siapa pemilik motor tersebut. "Jadi dengan adanya kerjasama masyarakat dengan cara membuat laporan, maka itu sangat membantu kita," ungkap Guntur.
Selain itu tambah Guntur, pihaknya juga Masih memperlajari rekaman video saat bentrokan terjadi.
Ketika disinggung mengenai apakah sudah ditemukan pelaku pembakaran yang diduga merupakan karyawan PTPN V? Mantan Kapolres Pelalawan tersebeut mengaku, dari hasil penyelidikan sementara pihaknya belum menemukan pelaku-pelaku pembakaran dalam bentrokan lalu. "Apalagi penyelidikan sementara belum mengarah ke sana. Yang jelas saat ini kita masih memperlajari hasil rekaman video saat kericuhan terjadi,"tutup Guntur. (*)