Rencananya, tak kurang sebanyak 135 peserta utusan Kabupaten/ Kota akan turut ambil bagian dalam Jambore tersebut, diantaranya suku Laut atau Duano, Suku Akit, Talang Mamak dan Suku Petalangan.
Jambore Komuitas Adat dikatakan Ketua Umum BK3S Provinsi Riau Septina Primawati Rusli dalam jumpa Pers akhir pekan ini, bertujuan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup lebih baik, terutama peningkatan masalah kesehatan, perubahan Dosial ekonom, kesadaran untuk pendidikan anak, adat dan budaya.
Kegiatan yang akan dilaksankan dalam Jambore Komunitas Adat antara lain pameran dan bazar perlengkapan hidup, sarasehan yang mengangkat tema kebijakan dan strategi pembinaan Komunitas Adat, Outbond, City Tour untuk melihat berbagai situs-situs bersejarah dan perkembangan pembangunan di Kota Pekanbaru dan Pagelaran Seni yang menampilkan berbagai seni dan budaya Komunitas Adat.
Kegiatan tersebut juga akan diramaikan oleh organisasi wanita, kalangan akademisi, mahasiswa, dan pemerhati KAT, LAM Riau, Bupati dan Wali kota se-Provinsi Riau, dinas sosial Kabupaten/Kota, budayawan, anggota dewan dan pihak-pihak lainnya
“saya fikir ini adalah kegiatan langka, terutama pada kegiatan sarasehan akan mendatangkan pembicara yang betul-betul mengerti dan peduli tentang suku Terasing tingkat nasional. Awalnya kita harapkan kesediaan Profesor Haryono Suyono, namun karena beliau tengah sakit, akhirnya diganti dengan DR Sahawiah Abdullah M. IS selaku Ketua Bidang Perencanaan dan Evaluasi DNIKS , karena beliau sedang sakit, ” ujar Septina. ****
next :
Jambore Komunitas Adat 2013 Resmi Dibuka
Pekanbaru (RiauNews). Jambore Komunitas Adat 2013 Provinsi Riau resmi dibuka, Senin (21/11) bertempat di gedung Daerah jalan Diponegoro.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ketua BK3S provinsi Riau Septina Primawati Rusli, berlangsung khidmad dan penuh keakraban.
Dalam Kesempatan tersebut, hadir Gubernur Riau diwakili Sekda Prov Riau Drs. Zaini Ismail dan sejumlah kepala dinas serta Badan dilingkungan Pemprov Riau,
Dalam sambutannya Septina Primawati mengatakan kegiatan tersebut baru pertama kali diadakan, “tahun lalu ada pertemuan Komunitas Adat yang dilaksanakan BK3S Provinsi Riau dan saat itu seluruh peserta berharap pertemuan tersebut tidak hanya sekali saja dilaksanakan namun ada pertemuan-pertemuan selanjutnya, makanya saat ini kami taja dalam bentuk Jambore,” ujar Septina.
Semula kegiatan ini akan dihadiri sebanyak 135 perserta utusan dari 9 kabupaten kota se-Provinsi Riau, namun peserta justru membludak karena ada kabupaten yang mengirim lebih dari 15 orang.
Pada kesempatan tersebut, Sekda Prov Riau Drs Zaini Ismail mengatakan dengan kegiatan tersebut ia berharap kedepan tidak ada lagi sebutan suku terpencil, karena ia yakin suku-suku yang hadir dalam KAT akan terus mengikuti perkembangan zaman sehingga mereka dapat hidup membaur dengan masyarakat lainnya. Ia mencontohkan, kalau dulu suku Dunao hidup di laut, namun sekarang sudah banyak yang menetap di darat.
“Kedepan, tidak akan ada lagi sebutan suku terpencil, tetapi suku Riau. Makanya dari sekarang kita harus mempersiapkan SDM dari mereka, terutama terkait masalah pendidikan dan kesehatan,” ujar Zaini.**(p2n)
Sumber:http://www.riaunews.com/spot/?p=3064
To be Continue...