Aksi nekat yang dilakukan oleh enam warga pulau padang ini dipicu atas keluarnya surat keputusan Menteri Kehutanan No 327 Tahun 2009 tentang pemberian izin usaha pemanfaatan hutan kayu untuk PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP)dinilai merugikan bagi masayarakat Pulau Padang.Keenam warga tersebut adalah Muhammad Ridwan, Bagio, Safrudin, Ali Wahyudin, Joni Setiawan dan Jumani.
Mereka bertolak menuju jakarta pukul 19.00 WIB dengan menggunakan pesawat Batavia Air YG-562,sebelum berangkat 6 (enam) orang masyarakat tersebut ini menyempatkan diri menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh seluruh awak media Pekanbaru yang saat itu mencoba memberitakan keberangkatan mereka saat berada di depan Kantor Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Provinsi Riau.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Ridwan menyatakan bahwa ia sebenarnya tidak ingin melakukan aksi ini. Namun tidak ada cara lain lagi yang bisa ia tempuh, semua cara sudah pernah ia lakukan dimulai dari aksi Mogok makan, jahit mulut sampai akhirnya berniat untuk melakukan aksi bakar diri.
"Sesampainya di Jakarta kami akan menjalin koordinasi dengan Serikat Tani Nasional (STN) setelah itu kami akan langsung menunju Istana Negara untuk mencoba bertemu dengan Presiden. Kami berharap suara kami akan didengar oleh Presiden RI serta berharap beliau mau membantu kami, namun jika sampai sepekan kedatangan kami tidak ditanggapi maka kami akan nekat melakukan aksi ini" ujar Ridwan
Sementara itu Nisa istri Ridwan, tak kuasa menaahan harunya. Air mata yang selalu mengalir dipipinya, membuat haru bagi mereka yang melihatnya. Tangisnyapun pecah tatakala Ridwan berpamitan dengannya hendak berangkat menuju Bandara Sultan Syarif kasim II (SSK II). Mereka berpelukan seakan istrinya tak rela melepaskan kepergian Ridwan.
"Saya berharap Presiden mendengarkan tuntutan masyarkat pulau padang, kami hanya meminta tolong kembali merevisi SK Menhut No 327 Tahun 2009. Dan suami saya dapat pulang dengan selamat," ujar Nisa terbata-bata saat menjawab pertanyaan dari Gurindam12 mengenai harapannya kepada Pemerintah saat berada dibandara SSK II Pekanbaru.
Sumber : http://www.gurindam12.com/2012/07/hujan-air-mata-relakan-warga-pulau.html