DEKLARASI ANCHORAGE
Pada tanggal 20 – 24 April, 2009, perwakilan
masyarakat adat dari seluruh dunia berkumpul
di Anchorage, Alaska, untuk saling bertukar
pengetahuan dan pengalaman dalam
menghadapi dampak perubahan iklim, dan untuk
menghasilkan pesan-pesan dan rekomendasirekomendasi
kunci yang akan disuarakan saat
UNFCCC mengadakan konferensi ke-15 (COP15)
di Kopenhagen, Denmark, bulan Desember 2009.
Ini adalah pertama kalinya sebuah pertemuan
perubahan iklim difokuskan sepenuhnya pada
masyarakat adat.
Dalam pertemuan ini, perwakilan masyarakat
adat menghasilkan Deklarasi Anchorage
yang menantang negara-negara dunia untuk
“meninggalkan solusi semu untuk perubahan
iklim yang berdampak negatif terhadap hak,
tanah, udara, lautan, hutan, wilayah dan
perairan masyarakat adat. Solusi semu dimaksud
mencakup energi nuklir, bendungan besar,
teknik rekayasa alam (geo-engineering), batu
bara bersih, bahan bakar nabati, perkebunan
dan mekanisme pasar seperti perdagangan
karbon, Mekanisme Pembangunan Bersih dan
penggantian hutan (forest offsets).”Mereka juga
menyerukan agar “… HAM masyarakat adat
untuk melindungi hutan dan hasil hutan … diakui,
dihormati dan dijamin.”