Mereka menuntut PT RAPP hengkang dari Pulau Padang. “Ya, kami telah siap lahir batin. Ini keputusan suci guna kepentingan bangsa Indonesia. Nyawa ini kami pertaruhkan untuk Presiden SBY,”ujar Jhoni Setiawan, satu dari tujuh orang yang akan melakukan aksi bakar diri, saat berbincang-bincang dengan SH, di posko yang digelar di depan gedung DPRD Riau, Senin (25/6) lalu.
Ia mengatakan, aksi nekat ini akan banyak dampaknya. Hal itu telah didukung keluarganya. Pihaknya hanya menuntut keadilan dan pemerintah diminta gar belajar mendengar. “Saya dengan keluarga telah melakukan salat gaib untuk aksi nekat ini. Istri dan keluarga telah merestui. Jika kami tiada, SBY-lah yang paling bertanggung jawab,” tutur Jhoni.
Pada kesempatan sama, pelaku aksi bakar diri lainnya, sekaligus Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Serikat Tani Riau (KPP-STR) Riau, Riduan, menegaskan, sejak lahirnya SK 327/Menhut-II/2009, masyarakat Pulau Padang mulai Desember 2009 hingga saat ini terus-menerus menolak beroperasinya PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP). “Aksi bakar diri ini merupakan sikap yang diambil setelah tiga tahun lamanya kami meminta pemerintah belajar mendengar,” ujar Riduan.
Di sisi lain, kata Riduan, penilaian pemerintah bahwa penolakan warga Pulau Padang menghambat iklim investasi hanya merupakan upaya mengalihkan isu.“Sepertinya ada kepentingan cukong kayu Singapura dan Malaysia. Itu hanya pengalihan isu. Aksi nekat ini murni menolak keberadaan RAPP di Pulau Padang,” ujar pria yang belum dikarunai anak ini.
Ia menegaskan, STR juga menekankan bahwa Presiden adalah orang yang paling harus bertanggung jawab jika nantinya aksi bakar diri ini benar-benar-benar dilakukan. Menurutnya, akan muncul gejolak akibat aksi ini.“Dipastikan ada gejolak akibat aksi bakar diri ini,” tuturnya.
Pemuka agama mengingatkan pandangan agama dan konsekuensi yang akan mereka terima akibat aksi nekat ini. Namun, pihaknya hanya mengucapkan terima kasih atas kepedulian mereka. “Untuk komentar LAM (Lembaga Adat Melayu, MUI, dan mantan Ketua PBNU Hasyim Muzadi, kami ucapkan terima kasih.
Sejatinya, kami sangat menyadari dan memahami hal tersebut. Pertanyaan kami, apakah saudara-saudara tahu persoalan masyarakat Pulau Padang? Jika tahu, solusi yang saudara tawarkan? Kami butuh penyelesaian tuntutan itu,” ia menjelaskan.
(Sinar Harapan)
Sumber : http://www.depdagri.go.id/news/2012/06/27/warga-pulau-padang-siap-bakar-diri