Lakukanlah sesuatu itu karena itu memang baik untuk dilakukan, bukan karena apa yang akan kamu dapatkan.

Minggu, 23 Maret 2014

Pertamina Tak Tepati, Ribuan Warga Akan Demo Pertamina Dumai

Feri Ofta
3/18/2014
DUMAI, LineRiau.com - Kebakaran yang disertai ledakan di kilang PT Pertamina RU II Dumai pertengahan Februari 2014 lalu membuat warga Kelurahan Tanjung Palas, resah, cemas dan marah.

Apalagi ketika tuntutan masyarakat tak kunjung dijawab PT Pertamina Pusat, membuat warga semakin gerah dan marah. "Tak ada pilihan lain, kami akan melakukan aksi demo dengan melibatkan lima ribuan warga Kelurahan Tanjung Palas," tegas juru biaca warga Tanjung Palas Kalifah Desfianto.


Warga kata Desfianto, akan menduduki perumahan PT Pertamina RU II di Bukit Datuk serta melakukan aksi demo di pintu kilang Putri Tujuh Dumai. “Kami sudah tak sabar, kami akan melakukan aksi demo di dua lokasi itu,” tegasnya diamini tokoh masyarakat lainnya.

Lokasi kilang Putri Tujuh milik PT Pertamina RU II Dumai memang sangat berdekatan dengan pemukiman warga Tanjung Palas. Itu makanya setiap ada kejadian ledakan dan kebakaran warga tetangga (warga Tanjung Palas red) ketakutan.

Apalagi diketahui bahwa hampir setiap tahun ada kejadian di kilang tersebut. “Tak usah lagi PT Pertamina itu berpura-puran, kami sudah tau persis apa saja yang terjadi di kilang. Saya sendiri bekerja di areal kilang, sehingga semuanya saya tau,” ungkap Desfianto.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, masyarakat Kelurahan Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur menuntut agar PT Pertamina RU II Dumai merelokasi warga yang tinggal di sekitar kilang minyak tersebut.

Bahkan warga sudah melayangkan surat ke Pertamina RU II Dumai yang diteruskan ke Pertamina pusat. Warga bahkan ratusan warga sudah melakukan aksi demo di depan kantor PT Pertamina RU II Dumai mendesak jawaban perusahaan BUMN itu terhadap tuntutan masyarakat.

“GM Pertamina RU II Dumai Nyoman Sukadana berjanji dalam dua pecan sudah ada jawaban, tapi hingga saat ini tak kunjung terealisasi. Kami tak mau lagi dibohongi,” tegas Desfianto lagi.

Dijelaskan, warga tanjung Palas tidak saja melakukan aksi demo di depan kantor PT Pertamina RU II Dumai, tapi juga mendatangi gedung DPRD Dumai untuk menyampaikan aspirasinya kepada Komisi I DPRD Dumai pada Selasa (11/3) lalu.

Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai Timo Kipda mengatakan pihaknya sudah empat kali melakukan pertemuan bersama Pemko Dumai, Camat Dumai Timur, Lurah Tanjung Palas dan PT Pertamina RU II Dumai, namun sangat disayangkan tanggapan positif dari perusahaan tersebut belum terlihat.

"Warga Tanjung Palas dan Jaya Mukti sudah tidak nyaman lagi tinggal di sekitar kilang minyak Pertamina. Oleh karena itu Pertamina harus menanggapi dengan serius permintaan masyarakat yang menuntut relokasi,” tegas Timo Kipda.

Menurut Timo Kipda, Pertamina harus memperhatikan keselamatan warga, Pertamina juga harus menghilangkan rasa trauma yang menimpa warga Tanjung Palas dan Jaya Mukti paska ledakan kilang Pertamina RU II Dumai.

"Pertamina harus merespon keinginan masyarakat untuk direlokasi ketempat yang lebih aman dan nyaman sehingga warga tidak selalu trauma,” ujarnya

Dalam kesempatan terpisah Kabag Pertanahan Setdako Dumai, Syafrinaldi juga meminta pihak Pertamina RU II Dumai memperhatikan keinginan warga untuk direlokasi ke daerah yang lebih aman.

“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti PT. Pertamina diminta segera melakukan relokasi dengan melakukan pengkajian yang lebih mendalam,” katanya.

Begitu juga Asisiten I Setdako Dumai, Dwi Oristiawan meminta PT Pertamina RU II Dumai diminta memperhatikan warga yang tinggal di sekitar areal kilang. Hal tersebut penting agar warga yang tinggal di kawasan itu menjadi korban apabila terjadi insiden di kilang tersebut.

Sementara Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai menilai bahwa kelurahan Tanjung Palas tidak layak lagi dijadikan daerah pemukiman penduduk. Sebab masyarakat yang tinggal di sekitar kilang PT Pertamina RU II Dumai tidak akan merasa aman dan nyaman.

Sebab masyarakat terkena dampak langsung atas aktifitas kilang Pertamina seperti kebisingan yang timbul akibat aktifitas perusahaan dan getaran.

"Kebisingan dan getaran saja sudah mengganggu keamanan dan kenyamanan, apalagi ditambah ledakan dan kebakaran kilang, tentu akan lebih parah,” ungkap Pengawas Lingkungan KLH Kota Dumai Yansen secara terpisah.

Untuk diingat ketika terjadi aksi demo, GM PT Pertamina RU II Dumai Nyoman Sukadana dihadapan Kapolres Dumai AKBP Yudi Kurniawan berjanji paling lambat dua minggu jawaban dari Pertamina Pusat sudah diberikan kepada masyarakat.

Namun kenyataannya, hingga Selasa (18/3/14) tidak ada tanda-tanda tuntutan masyarakat mendapat jawaban dari PT Pertamina. Hal tersebut membuat warga sangat kecewa dan mengancam melakukan aksi demo besar-besaran di dua lokasi yakni pintu kilang dan perumahan PT Pertamina RU II Dumai di Bukit Datuk.  (her/mg)

Sumber:lineriau.com/

Berita Terkait:Warga Tanjung Palas Kecewa Pertamina Tolak Relokasi Pemukiman


tanah untuk keadilan

tanah untuk keadilan

Visitor

Flag Counter

Bertuah

Blogger Bertuah